Rabu, 04 November 2009

SOSIOLOGI EKONOMI

Budaya Popoler dalam Tindakan Konsumsi Masyarakat

Contoh Kasus :

Sejalan dengan adanya polusi kebudayaan, konsumerisme juga tersebar, utamanya

di kota-kota besar di Indonesia. Di dalam modernisasi terselip falsafah konsumerisme, yang mengajar orang menjadi konsumtif supaya layak disebut modern. Dalam kondisi krisis ekonomi yang dialami Indonesia saat ini, menurut Parsudi Suparlan (2003), antropolog dari Universitas Indonesia, tidak tampak adanya perasaan tengah mengalami krisis, malahan konsumerisme terus meningkat.hal ini salah satunya dipengaruhi oleh budaya popular.

Perkembangan sosial saat ini, pada dasarnya telah melampaui pemikiran modernitas (yang ditandai dengan munculnya industri barang dan jasa) menuju pemikiran pascamodernitas yang cenderung lebih diorganisasikan oleh seputar konsumsi budaya, permainan media massa, dan perkembangan teknologi informasi (Smith, 2001b:214-232) Pada intinya modernisasi ini telah menjadikan meningkatnya angka konsumerisme. Modernisasi yang berimplikasi kepada keseragaman perilaku / tindakan yang sama di hampir belahan dunia ini menuntut tindakan/ perilaku individu turut serta agar dikatakan terus mengalir mengikutu perkembangan zaman. Keseragaman in I menjadikan budaya popular di berbagai kalangan.

Sebagai contoh adalah fashion yang selalu berputar. Ketika sedang trend atau popular celana borju, masyarakat berbondong-bondong mengubah celana mereka yang cutbrai menjadi celana yang atas bawah sama itu. dan ketika fashion celana beralih dari borju ke pensil maka orang (anak muda ) berbondong-bondong pula membeli celana yang ngepres dengan ukuran kulit kaki. Beralih dari fashion dalam dunia elektronik perkembanganya juga begitu pesat sebagai contoh adalah handphone yang sekarang mempunyai future yang begitu lengkap, dari 3G menjadi 3,5 G, kualitas kamera, gprs, dsb. dan sekarang sedang popular black barry sehingga orang beralih dari hape yang biasa menjadi black barry ini.

selain itu gaya hidup anak muda sekarang yang selalu mengkiti perkembangan massa ini menimbulkan berbagai sub-budaya seperti punk yang marak di kalangan pemuda ini. komunitas punk merupakan ekspresi perlawanan terhadap suatu kemapanan. Punk merupakan sub-kebudayaan yang lahir di London, Inggris. Awalnya, komunitas punk selalu dikacaukan golongan skinhead. Tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, punk dan skinhead menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an, berideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Dan kini, Punk dikenal sebagai fashion, seperti potongan rambut mohawk ala suku Indian, atau dipotong ala feathercut dan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh. Banyak anak muda yang mengikuti mode punk ini apalagi ketika david beckham memotong rambutnya dengan gaya Mohawk ini, punker menjadi sangat terkenal.

Analisis kasus :

Budaya popular atau sering disingkat dengan budaya pop ini merupakan karakteristik budaya yang sangat banyak peminatnya. Peminat budaya pop ini sangat banyak bahkan sampai melintasi batas budaya tradisional atau budaya luhur yang telah mengakar lama dalam masyarakat. Dampak difusi budaya pop ini sangat luar biasa baik pada perubahan perilaku suatu masyarakat maupun pada tingkat konsumsi akhirnya munculnya budaya pop. Di Amerika hasil ekspor yang paling besar kedua dihasilkan dari ekspor budaya populer (film, musik, acara TV, dll) dan memberikan surplus perdagangan sebesar 8 milyar dollar (Huey dalam Mowen:1995)

Budaya populer mempunyai banyak definisi. Satu di antara banyak definisi adalah sebagai berikut: "Budaya populer adalah budaya yang menarik massa". Budaya populer mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Masuk ke dalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat dari suatu populasi.

2. Tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahami budaya populer.

3. Budaya itu dihasilkan karena mudahnya setiap orang mengakses pada nilai-nilai budaya populer.

Untuk memahami budaya populer, kita harus membedakannya dengan budaya luhur (high culture). Hal ini perlu dilakukan karena sistem budaya menghasilkan banyak jenis produk, tetapi beberapa dari dasar dapat dibedakan. Satu cara untuk membedakan budaya luhur dengan budaya pupuler adalah dengan melihat pada produk yang dihasilkan. Budaya luhur biasanya menghasilkan produk-produk yang; bernilai seni tinggi karena proses pembuatannya semata-mata didasarkan pada nilai-nilai estetis. Sedangkan budaya populer biasanya menghasilkan produk-produk yang dibuat dengan keahlian tertentu srperti produk keramik dan lain-lain. Produk seni hanya dihasilkan satu kali saja, sedangkan produk keahlian/keterampilan (craft product) bisa diproduksi secara masal karena biasanya sudah mempunyai formula yang baku.

Disisi lain, budaya populer akan mengalami proses forgetting (dilupakan oleh pengikutnya) ketika muncul budaya populer baru yang lebih menarik dan lebih banyak diminati orang. Semakin banyak diminati orang, budaya populer akan semakin banyak pengikutnya. Ketika pengikutnya sudah bosan dan berpaling pada budaya populer baru, budaya lama akan terlupakan. Namun demikian, pada suatu saat orang akan kembali menghidupkan budaya populer yang telah tenggelam tersebut. Sebagai contoh adalah fashion. ketika sedang in model celana borju maka orang banyak memakainya tetapi ketika muncul model baru yaitu pensil masyarakat akan melupakan model yang lama itu dan menggantinya dengan celana pensil. Contoh lain adalah kematian lady Diana yang memboomingkan model rambut Lady Dy ini seolah-olah seluruh dunia dipenuhi oleh ladi Diana tetapi pada akhirnya akan menghilang.

Budaya popular ini yang terus berganti dari kepopuleran yang baru menuju kepopuleran yang lebih baru lagi akan mengakibatkan tingkat konsumenisme yang sangat tinggi. Produsen akan memprroduksi berbagai merek dan model yang sedang popular dengan tujuan agar konsumen membelinya. Budaya populer bisa direpresentasikan dalam berbagai bentuk. iklan, musik, televisi, dalam pengiklanan produsen akan menyuguhkan atau membentuk agar produknya dapat popular di masyarakat dan segera membelinya sebagai contoh adalah iklan yang menggunakan model / artis yang sedang naik daun / popular. Hal ini bertujuan agar produknya bisa sepopuler artis tersebut. Dan masyarakat berbondong-bondong membelinya.

Tidak ada komentar: